Sejarah Electroencephalography (EEG) mencakup perkembangan panjang dari studi awal tentang aktivitas listrik otak hingga menjadi alat diagnostik penting di bidang medis dan penelitian. Berikut adalah garis waktu sejarah EEG:
Awal Penemuan Aktivitas Listrik di Otak
- Abad ke-18:
- Luigi Galvani (1780-an), seorang ilmuwan Italia, menemukan bahwa otot katak dapat digerakkan oleh arus listrik. Ini adalah awal dari studi tentang bioelektrisitas.
- Penemuan ini menjadi dasar pemahaman bahwa tubuh manusia, termasuk otak, menghasilkan aktivitas listrik.
- Abad ke-19:
- Richard Caton (1875), seorang dokter asal Inggris, adalah yang pertama kali mendeteksi aktivitas listrik di otak hewan (anjing dan kelinci) menggunakan galvanometer.
- Caton menunjukkan bahwa otak memiliki arus listrik yang bervariasi tergantung pada aktivitasnya.
Penemuan EEG pada Manusia
- Hans Berger (1924):
- Seorang psikiater Jerman, Hans Berger, berhasil merekam aktivitas listrik otak manusia untuk pertama kalinya.
- Berger menggunakan alat yang disebut string galvanometer untuk mendeteksi sinyal listrik dari kulit kepala.
- Dia menciptakan istilah “elektroensefalogram” (EEG) untuk mencatat aktivitas otak.
- Penemuan Gelombang Otak:
- Berger menemukan dua jenis pola gelombang utama:
- Gelombang Alpha (8–13 Hz), yang muncul saat seseorang rileks dengan mata tertutup.
- Gelombang Beta (di atas 13 Hz), yang muncul saat seseorang dalam keadaan fokus atau berpikir aktif.
- Penemuan ini membuka jalan untuk studi gelombang otak lainnya.
- Berger menemukan dua jenis pola gelombang utama:
Perkembangan Teknologi EEG
- 1930-an – 1940-an:
- Adrian dan Matthews (1934): Mengonfirmasi penemuan Hans Berger tentang gelombang alpha.
- EEG mulai digunakan untuk mempelajari epilepsi, setelah ditemukan bahwa aktivitas otak pasien epilepsi menunjukkan pola gelombang abnormal selama kejang.
- 1950-an:
- EEG menjadi alat utama untuk diagnosis epilepsi dan mulai digunakan dalam penelitian tentang tidur dan gangguan kesadaran.
- Penemuan fase tidur REM (Rapid Eye Movement) menggunakan EEG menjadi landasan studi tentang pola tidur.
- 1970-an – 1980-an:
- Perangkat EEG menjadi lebih canggih dengan penggunaan komputer untuk menganalisis sinyal otak.
- Kombinasi EEG dengan teknik pencitraan seperti MRI dan CT scan mulai dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fungsi dan struktur otak.
Aplikasi EEG Modern
- 1990-an:
- EEG mulai digunakan dalam Brain-Computer Interface (BCI), memungkinkan komunikasi antara otak manusia dan perangkat elektronik.
- Penelitian tentang neurofeedback dan terapi biofeedback menjadi populer untuk mengontrol aktivitas otak dalam pengobatan gangguan seperti ADHD dan kecemasan.
- 2000-an:
- EEG portabel dan perangkat wearable EEG dikembangkan, memungkinkan pemantauan aktivitas otak di luar laboratorium atau rumah sakit.
- High-Density EEG dengan ratusan elektroda mulai digunakan untuk studi yang lebih mendalam tentang fungsi otak.
- Saat Ini:
- EEG digunakan bersama teknik pencitraan lain seperti fMRI dan PET scan untuk penelitian otak yang lebih kompleks.
- EEG juga digunakan dalam neurosains untuk mempelajari konektivitas otak, gangguan tidur, dan mekanisme kesadaran.
Signifikansi Sejarah EEG
- Penemuan EEG membuka era baru dalam penelitian otak, memungkinkan dokter dan ilmuwan untuk mempelajari fungsi otak secara langsung.
- Dari temuan awal Hans Berger hingga teknologi EEG modern, kemajuan ini telah memberikan wawasan besar tentang berbagai gangguan neurologis dan perilaku manusia.