Sejarah Brain-Computer Interface (BCI) berawal dari upaya untuk menghubungkan otak manusia dengan mesin atau komputer untuk mengontrol perangkat eksternal tanpa menggunakan otot fisik. Konsep ini didorong oleh riset dalam bidang neurosains, teknologi, dan rekayasa. Berikut adalah garis waktu perkembangan BCI dari masa ke masa:
Awal Mula Pemikiran Tentang Koneksi Otak dan Mesin
- 1960-an: Penemuan Awal dan Eksperimen
- Hans Berger, seorang psikiater asal Jerman, pada tahun 1929, mencatatkan gelombang otak pertama menggunakan EEG (Elektroensefalografi). Meskipun ini bukan BCI, temuan ini menunjukkan adanya sinyal listrik yang dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas otak, yang nantinya akan menjadi dasar untuk BCI.
- Pada tahun 1960-an, para ilmuwan mulai mengeksplorasi ide menghubungkan sinyal otak dengan mesin atau alat eksternal, meskipun perangkat keras yang diperlukan pada saat itu masih terbatas.
- 1964: Penemuan Pertama dalam Pengendalian Otak untuk Mesin
- Neuroscientist Jacques J. Vidal mengemukakan konsep awal BCI dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 1973. Vidal mengusulkan bahwa sinyal otak dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat eksternal seperti kursi roda atau komputer, membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
1970-an – 1980-an: Awal Penelitian dan Pengembangan
- 1970-an: Penerapan EEG untuk Pengendalian Mesin
- Peneliti mulai melakukan eksperimen dengan menggunakan sinyal EEG untuk mengendalikan perangkat eksternal. Salah satu eksperimen penting adalah eksperimen komunikasi langsung antara otak manusia dan komputer.
- Peneliti seperti Neuroscientist Jose Delgado mulai bekerja dengan teknologi elektrostimulasi otak yang memungkinkan pengendalian mesin dengan sinyal otak, meskipun penelitian pada masa itu masih dalam tahap eksperimen.
- 1980-an: Pengembangan Sistem BCI dengan EEG
- Penelitian pada tahun 1980-an semakin fokus pada pemanfaatan sinyal EEG untuk pengontrolan prostesis atau perangkat robotik.
- Pada akhir 1980-an, kemajuan dalam teknologi komputer memungkinkan pengolahan sinyal otak lebih lanjut, meskipun penerapan BCI dalam kehidupan sehari-hari masih terbatas.
1990-an: Terobosan Awal dalam BCI Praktis
- 1990-an: BCI Berbasis EEG untuk Pengendalian Perangkat Eksternal
- Para peneliti mulai mengembangkan sistem BCI berbasis EEG yang dapat mengubah pola gelombang otak menjadi sinyal kontrol untuk perangkat eksternal seperti kursi roda atau prostesis.
- Penelitian di Universitas California, Los Angeles (UCLA), dan beberapa laboratorium lain menghasilkan alat BCI pertama yang memungkinkan subjek untuk mengendalikan perangkat komputer sederhana hanya dengan berpikir.
- Peneliti Misha Mahowald dan Philip Kennedy mengembangkan implan otak (neuroprosthetics) yang memungkinkan hewan untuk mengontrol perangkat eksternal melalui sinyal otak.
- 1990-an: BrainGate
- BrainGate, yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Brown University, merupakan salah satu sistem BCI pertama yang mampu menghubungkan otak manusia dengan komputer. BrainGate menggunakan implantasi elektrode intracortical untuk memungkinkan pengendalian langsung alat komputer menggunakan sinyal otak.
- BrainGate menunjukkan potensi besar BCI untuk membantu pasien dengan gangguan motorik (seperti paralisis).
2000-an: Komersialisasi dan Pengembangan Lebih Lanjut
- 2000-an: Kemajuan dalam Teknologi Non-Invasif dan Invasif
- Pada awal 2000-an, ada perkembangan signifikan dalam teknologi BCI, dengan peningkatan kemampuan dalam pengolahan sinyal otak menggunakan perangkat EEG non-invasif, yang lebih aman dan lebih mudah diakses dibandingkan dengan teknologi implantasi invasif.
- NeuroSky dan Emotiv mengembangkan perangkat BCI non-invasif untuk penggunaan komersial, yang dapat digunakan untuk bermain game atau berinteraksi dengan komputer menggunakan sinyal otak.
- 2006: Pengembangan Interface Otak untuk Kontrol Prostetik
- Peneliti berhasil mengembangkan sistem BCI yang memungkinkan seseorang yang mengalami kelumpuhan untuk mengendalikan prostesis tangan menggunakan pikiran mereka. Sistem ini menggunakan elektroda yang terpasang di otak untuk merekam aktivitas listrik otak dan mengubahnya menjadi sinyal untuk menggerakkan prostesis.
- 2010-an: Peningkatan Kinerja BCI dan Aplikasi Kesehatan
- Perangkat BCI non-invasif semakin berkembang dan digunakan dalam aplikasi kesehatan untuk membantu pasien yang mengalami gangguan motorik atau berbicara, seperti penggunaan BCI untuk komunikasi bagi pasien dengan sindrom locked-in.
- Penelitian di MIT dan lembaga-lembaga lainnya melanjutkan eksplorasi tentang bagaimana BCI dapat digunakan dalam pengobatan dan aplikasi komersial lainnya.
2020-an: Aplikasi Canggih dan BCI Komersial
- 2020-an: BCI untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan dan Realitas Virtual
- Beberapa perusahaan teknologi, seperti Elon Musk’s Neuralink, mulai mengembangkan sistem BCI yang lebih canggih yang menggabungkan neurosains dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antara otak dan mesin.
- Neuralink mengklaim dapat mengembangkan teknologi BCI yang lebih cepat dan lebih efisien dengan tujuan untuk mengatasi kelumpuhan dan mengobati berbagai gangguan neurologis.
- Penelitian pada realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR) mulai memanfaatkan teknologi BCI untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan membaca sinyal otak secara langsung.