HUKUM TERMODINAMIKA 2

Hukum Kedua Termodinamika: Entropi dan Aliran Energi

Pendahuluan

Hukum Kedua Termodinamika menjelaskan arah alami proses termodinamika dan memperkenalkan konsep entropi. Hukum ini berfokus pada bagaimana energi tersebar dalam sistem dan batasan-batasan pada efisiensi konversi energi.


Pernyataan Hukum Kedua Termodinamika

“Energi dalam sistem termodinamika selalu mengalir dari daerah dengan suhu tinggi ke daerah dengan suhu rendah secara spontan, kecuali jika dilakukan usaha dari luar.”

Definisi Entropi (SSS)

Entropi adalah ukuran ketidakteraturan atau derajat kekacauan dalam suatu sistem.

  • Entropi meningkat dalam proses spontan.
  • Dalam sistem tertutup, total entropi alam semesta tidak berkurang (ΔS≥0\Delta S \geq 0ΔS≥0).

Bentuk Rumus Matematis

ΔS=QT\Delta S = \frac{Q}{T}ΔS=TQ​

  • QQQ: Energi panas yang dipindahkan (Joule).
  • TTT: Suhu mutlak (Kelvin).

Penjelasan Hukum Kedua Termodinamika

  1. Proses Alami:
    Proses alami memiliki arah tertentu, misalnya:
    • Es mencair saat dipanaskan (dari tertata menjadi lebih kacau).
    • Gas menyebar merata di dalam ruangan.
  2. Mesin Termal:
    Efisiensi mesin termal tidak pernah 100% karena sebagian energi selalu hilang sebagai panas ke lingkungan.
  3. Refrigerasi:
    Dalam kulkas, kerja dari luar diperlukan untuk memindahkan panas dari daerah dingin ke daerah panas, melawan arah alami.

Contoh Aplikasi Hukum Kedua

  1. Mesin Uap:
    Panas dari bahan bakar dikonversi menjadi kerja, tetapi sebagian energi hilang sebagai panas buangan.
  2. Efisiensi Mesin:
    Mesin termal seperti mesin mobil tidak dapat memanfaatkan seluruh energi panas untuk melakukan kerja, karena sebagian berubah menjadi entropi.
  3. Pemanasan Global:
    Proses-proses alam, seperti pelepasan energi panas dari bahan bakar fosil, meningkatkan entropi bumi.

Eksperimen Sederhana: Mengamati Aliran Energi

Tujuan

Mengamati aliran energi panas dari objek dengan suhu tinggi ke objek dengan suhu rendah.

Alat dan Bahan

  1. Dua gelas:
    • Gelas A berisi air panas (misalnya, 60°C).
    • Gelas B berisi air dingin (misalnya, 20°C).
  2. Thermometer.
  3. Stopwatch.

Prosedur

  1. Langkah 1: Ukur Suhu Awal
    • Catat suhu awal air di gelas A dan B.
  2. Langkah 2: Hubungkan Kedua Sistem
    • Campurkan air dari gelas A dan B dalam satu gelas.
    • Aduk perlahan untuk memastikan perpindahan panas merata.
  3. Langkah 3: Catat Suhu Akhir
    • Gunakan termometer untuk mencatat suhu akhir campuran.

Hasil dan Analisis

  • Suhu akhir akan berada di antara suhu air panas dan air dingin.
  • Perpindahan panas berhenti saat suhu campuran stabil, menunjukkan kesetimbangan termal.
  • Ini menunjukkan bahwa energi panas berpindah dari sistem dengan suhu tinggi ke sistem dengan suhu rendah, sesuai Hukum Kedua Termodinamika.

Aplikasi Kehidupan Sehari-Hari

  1. Es Batu dalam Minuman:
    Es mencair saat panas dari minuman berpindah ke es.
  2. Kulkas:
    Kulkas memanfaatkan kerja dari luar untuk melawan hukum kedua, memindahkan panas dari bagian dalam ke luar.
  3. Mobil:
    Mesin mobil menghasilkan panas sebagai produk sampingan saat mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik.

Kesimpulan

Hukum Kedua Termodinamika adalah dasar untuk memahami arah alami proses energi dan batasan efisiensi. Hukum ini memberikan wawasan tentang mengapa beberapa proses terjadi secara spontan dan bagaimana kita memanfaatkan energi secara efektif dalam teknologi modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *