ASTROFISIKA: AL-BIRUNI DAN AL-TUSI

Al-Biruni dan Al-Tusi adalah dua ilmuwan besar dunia Islam yang memberikan kontribusi penting dalam bidang astronomi dan ilmu pengetahuan secara umum. Berikut penjelasan tentang keduanya:


1. Al-Biruni (973–1048)

Nama Lengkap: Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni
Lahir: Kath, Khwarezm (sekarang Uzbekistan)

Kontribusi Utama:

  • Astronomi dan Kosmologi:
    Al-Biruni membuat pengamatan astronomi yang sangat presisi, termasuk perhitungan lintang dan bujur, serta penentuan waktu. Ia memahami bahwa Bumi berotasi pada porosnya, sebuah konsep yang melampaui zamannya.
  • Geodesi:
    Al-Biruni menghitung keliling Bumi dengan pendekatan yang sangat akurat menggunakan trigonometri dan pengamatan gunung, jauh sebelum teknologi modern.
  • Pengamatan Ekuinoks:
    Ia mengukur waktu ekuinoks dan menulis tabel astronomi yang sangat terperinci.
  • Buku:
    Karyanya yang terkenal, “Al-Qanun al-Mas’udi,” adalah ensiklopedia astronomi yang berisi data tentang gerak benda langit, tabel trigonometri, dan teori kosmologi.
  • Pengaruh Multidisiplin:
    Selain astronomi, Al-Biruni ahli dalam fisika, matematika, farmasi, sejarah, dan geografi. Dia menulis sekitar 146 karya.

Warisan:

Al-Biruni dianggap sebagai salah satu bapak ilmu geodesi dan pendahulu ilmuwan modern karena pendekatannya yang berbasis observasi dan eksperimen.


2. Nasir al-Din al-Tusi (1201–1274)

Nama Lengkap: Muhammad ibn Muhammad ibn al-Hasan al-Tusi
Lahir: Tus, Persia (sekarang Iran)

Kontribusi Utama:

  • Astronomi dan Observatorium Maragha:
    Al-Tusi mendirikan observatorium di Maragha (1259), salah satu yang terbesar pada masanya. Ia mengembangkan instrumen canggih seperti astrolab dan kuadran untuk pengamatan langit.
  • Model Al-Tusi (Tusi Couple):
    Al-Tusi menciptakan model geometris (disebut Tusi Couple) untuk menjelaskan gerak planet dalam lingkaran kecil (epicycle) yang mendukung transisi dari model Ptolemeus ke heliosentris.
  • Perbaikan Tabel Astronomi:
    Ia menyusun Zij-i Ilkhani, sebuah tabel astronomi akurat yang digunakan selama berabad-abad.
  • Matematika:
    Al-Tusi menulis buku penting tentang trigonometri, memperkenalkannya sebagai bidang ilmu terpisah dari astronomi. Ia mengembangkan hukum sinus dalam segitiga bola.
  • Etika dan Filosofi:
    Ia juga menulis tentang filsafat, etika, dan teologi, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan spiritualitas dapat berjalan berdampingan.

Warisan:

Al-Tusi dikenal sebagai salah satu tokoh yang menjembatani astronomi klasik dan modern. Karyanya memengaruhi astronom Eropa, termasuk Copernicus.


Kesamaan Kedua Ilmuwan:

  • Ilmuwan Multidisiplin:
    Al-Biruni dan Al-Tusi tidak hanya fokus pada astronomi tetapi juga matematika, geografi, dan filsafat.
  • Pengaruh pada Ilmu Pengetahuan Modern:
    Karya mereka menjadi dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan Eropa.
  • Observasi dan Eksperimen:
    Keduanya menggunakan metode observasi dan pendekatan matematis untuk memahami alam semesta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *