Setelah Georg Simon Ohm, perkembangan fisika listrik mengalami kemajuan pesat, terutama di abad ke-19. Banyak ilmuwan terkenal lainnya melanjutkan penelitian di bidang kelistrikan dan elektromagnetisme, mengembangkan hukum, teori, dan teknologi yang mendasari banyak inovasi modern.
1. Michael Faraday (1791–1867): Induksi Elektromagnetik
Setelah penemuan Ohm, Michael Faraday menjadi salah satu tokoh penting dalam memahami hubungan antara listrik dan magnetisme.
Penemuan Utama:
- Induksi Elektromagnetik (1831): Faraday menemukan bahwa medan magnet yang berubah dapat menghasilkan arus listrik dalam kawat konduktor. Ini dikenal sebagai Hukum Induksi Faraday, yang menjadi dasar untuk generator listrik, transformator, dan motor listrik.
- Kapasitor dan Elektrolisis: Faraday juga mengembangkan konsep kapasitas listrik dan memberikan kontribusi besar dalam memahami elektrolisis.
Aplikasinya:
Penemuan Faraday digunakan untuk menciptakan generator listrik, yang menghasilkan listrik dari energi mekanik, membuka jalan bagi penggunaan listrik secara luas.
2. James Clerk Maxwell (1831–1879): Teori Elektromagnetisme
Maxwell adalah salah satu tokoh paling penting dalam fisika listrik. Ia memformulasikan Teori Elektromagnetik, yang menggabungkan listrik, magnetisme, dan cahaya dalam kerangka matematis.
Penemuan Utama:
- Persamaan Maxwell (1861–1862): Maxwell merumuskan empat persamaan diferensial yang menjelaskan bagaimana medan listrik dan magnetik saling berkaitan serta bagaimana gelombang elektromagnetik merambat.
- Maxwell membuktikan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik, membuka jalan bagi pengembangan teknologi komunikasi nirkabel.
Dampak:
Teori Maxwell menjadi dasar fisika modern, termasuk teknologi komunikasi (seperti radio, televisi, dan ponsel).
3. Heinrich Hertz (1857–1894): Gelombang Elektromagnetik
Heinrich Hertz membuktikan secara eksperimental keberadaan gelombang elektromagnetik yang diprediksi oleh Maxwell.
Penemuan Utama:
- Hertz menciptakan alat yang dapat menghasilkan dan mendeteksi gelombang elektromagnetik, menunjukkan bahwa gelombang ini dapat merambat melalui ruang.
- Ia menemukan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat yang mirip dengan cahaya, seperti refleksi, refraksi, dan interferensi.
Aplikasinya:
Penelitian Hertz membuka jalan bagi teknologi radio dan komunikasi nirkabel.
4. Thomas Alva Edison (1847–1931): Sistem Distribusi Listrik
Thomas Edison dikenal sebagai penemu praktis dan inovator yang membawa listrik ke kehidupan sehari-hari.
Penemuan Utama:
- Lampu Pijar Komersial (1879): Edison menyempurnakan lampu pijar sehingga bisa digunakan secara luas.
- Sistem Distribusi Listrik (1882): Edison mengembangkan sistem pembangkitan dan distribusi listrik berbasis arus searah (DC) melalui pembangkit listrik di Pearl Street Station, New York.
Dampak:
Edison mengubah listrik dari eksperimen laboratorium menjadi teknologi yang digunakan di rumah, kantor, dan industri.
5. Nikola Tesla (1856–1943): Arus Bolak-Balik
Tesla adalah inovator besar di bidang listrik, khususnya dalam pengembangan sistem arus bolak-balik (AC) yang lebih efisien daripada arus searah.
Penemuan Utama:
- Motor Induksi (1888): Tesla menciptakan motor listrik berbasis AC yang sangat efisien.
- Sistem AC: Tesla bersama George Westinghouse mengembangkan sistem distribusi listrik berbasis AC, yang dapat mengirimkan listrik dalam jarak jauh dengan lebih sedikit kehilangan energi dibandingkan sistem DC Edison.
Dampak:
Sistem AC menjadi standar distribusi listrik di seluruh dunia.
6. Wilhelm Röntgen (1845–1923): Sinar X
Pada tahun 1895, Röntgen menemukan sinar X, jenis radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek yang dapat menembus banyak bahan.
Aplikasinya:
Penemuan ini merevolusi bidang medis dan diagnostik, memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam tubuh manusia tanpa operasi.
7. Guglielmo Marconi (1874–1937): Komunikasi Radio
Marconi adalah pelopor dalam komunikasi nirkabel.
Penemuan Utama:
- Marconi berhasil mengirim sinyal radio pertama melintasi Samudra Atlantik pada tahun 1901, membuktikan potensi gelombang elektromagnetik untuk komunikasi jarak jauh.
Dampak:
Penemuan Marconi menjadi dasar teknologi komunikasi modern, seperti radio, televisi, dan internet.
8. Albert Einstein (1879–1955): Efek Fotolistrik
Pada tahun 1905, Einstein menjelaskan efek fotolistrik, fenomena di mana cahaya dapat menyebabkan elektron terlepas dari permukaan logam. Penemuan ini memberikan bukti eksperimental untuk teori kuantum cahaya.
Dampak:
Efek fotolistrik menjadi dasar untuk teknologi seperti panel surya dan membuka jalan untuk perkembangan mekanika kuantum.
Perkembangan Lanjutan
Setelah abad ke-19, fisika listrik berkembang ke berbagai arah:
- Teknologi Semikonduktor (1940-an): Transistor dan dioda mengubah dunia elektronik.
- Komputasi Modern: Listrik digunakan untuk membangun komputer digital.
- Energi Terbarukan: Penelitian kelistrikan mendukung pengembangan energi surya, angin, dan penyimpanan baterai.
Kesimpulan
Setelah Ohm, para ilmuwan terus mengembangkan pemahaman tentang listrik dan magnetisme, dari hukum dasar hingga aplikasi teknologi canggih. Setiap langkah membangun fondasi bagi inovasi berikutnya, yang telah mengubah cara manusia hidup dan berinteraksi dengan dunia.