1. Kapal Selam Militer
- Kapal Selam Serang Nuklir (Nuclear Attack Submarine):
- Rata-rata kedalaman operasional: 300–600 meter.
- Kedalaman maksimum: 800–1.000 meter, tetapi jarang digunakan karena risiko tinggi pada tekanan ekstrem.
- Contoh: Typhoon-class milik Rusia dan Virginia-class milik Amerika Serikat.
- Kapal Selam Diesel-Listrik:
- Rata-rata kedalaman operasional: 200–300 meter.
- Kedalaman maksimum: 500–700 meter tergantung material lambungnya.
- Umumnya lebih terbatas dibanding kapal selam nuklir.
2. Kapal Selam Penelitian Laut Dalam
- Bathyscaphe Trieste (1953):
- Rekor terdalam: 10.911 meter di Palung Mariana (Challenger Deep) pada tahun 1960.
- Bathyscaphe Trieste dirancang khusus untuk eksplorasi laut dalam dan menggunakan lambung baja yang sangat tebal untuk menahan tekanan ekstrem.
- DSV Limiting Factor (2019):
- Rekor terdalam modern: 10.927 meter di Challenger Deep, Palung Mariana.
- Kapal selam ini dirancang oleh Victor Vescovo untuk eksplorasi manusia berawak di titik terdalam lautan.
- Menggunakan titanium dan teknologi canggih untuk menghadapi tekanan lebih dari 1.000 atmosfer.
3. Kapal Selam Penyelamatan
- Kapal selam ini dirancang untuk menyelamatkan kru dari kapal selam militer atau komersial yang terjebak.
- Kedalaman maksimum: 600–1.000 meter, tergantung desain.
4. Faktor yang Mempengaruhi Kedalaman Maksimal Kapal Selam
a. Material Lambung Kapal
- Baja Berkekuatan Tinggi: Digunakan pada sebagian besar kapal selam militer dan komersial.
- Titanium: Digunakan pada beberapa kapal selam Rusia (misalnya, K-278 Komsomolets) untuk meningkatkan daya tahan pada tekanan ekstrem.
- Lambung Bola Tekanan: Kapal selam laut dalam menggunakan desain berbentuk bola untuk mendistribusikan tekanan secara merata.
b. Tekanan Air
- Pada kedalaman 1.000 meter, tekanan air mencapai 1.000 atmosfer (setara dengan 1 ton per cm²). Kapal selam harus dirancang untuk menahan tekanan luar ini agar tidak runtuh.
c. Tujuan Operasional
- Kapal selam militer dirancang untuk manuver cepat dan rahasia, sehingga memiliki batas kedalaman lebih rendah dibanding kapal selam penelitian laut dalam, yang dirancang untuk eksplorasi ekstrem.
5. Batasan Teknologi dan Risiko
- Kompresi Lambung:
Semakin dalam kapal selam menyelam, lambungnya akan terkompresi oleh tekanan air. Jika melampaui batas material, lambung dapat runtuh. - Komunikasi:
Di kedalaman ekstrem, sinyal radio dan sonar menjadi sulit untuk berfungsi, sehingga kapal selam sangat tergantung pada sistem otomatis. - Sumber Daya Energi:
Kapal selam nuklir memiliki keunggulan daya tahan lama di bawah air dibanding kapal selam diesel-listrik yang memerlukan oksigen untuk generator.
Perbandingan dengan Paus
Menariknya, paus sperma yang menyelam hingga 3.000 meter melampaui banyak kapal selam militer. Kapal selam penelitian seperti DSV Limiting Factor dan Bathyscaphe Trieste dirancang untuk melampaui kedalaman yang dicapai oleh makhluk hidup, menjelajahi wilayah di luar kemampuan paus.