MOMENTUM: SEJARAH

1. Zaman Yunani Kuno

  • Aristoteles (384–322 SM): Filosof Yunani ini percaya bahwa gerak benda bergantung pada gaya eksternal yang terus-menerus bekerja pada benda tersebut. Ia belum memahami konsep momentum secara formal.
  • Namun, konsep momentum secara implisit mulai dibahas dalam filsafat gerak benda yang berat dan kecepatan.

2. Masa Islam dan Abad Pertengahan

  • Al-Biruni (973–1048) dan Ibn Sina (980–1037): Dalam filsafat Islam, mereka memperkenalkan konsep impetus, yang merupakan awal pemahaman tentang momentum.
    • Impetus: Kecenderungan benda untuk terus bergerak setelah gaya berhenti bekerja.
  • Pemikiran ini menjadi dasar bagi gagasan yang lebih maju tentang gerak benda.

3. Awal Abad Ke-17: René Descartes

  • René Descartes (1596–1650), seorang filsuf dan matematikawan Prancis, adalah salah satu tokoh pertama yang memperkenalkan konsep momentum dalam bentuk kuantitatif.
    • Ia menyebut momentum sebagai “kuantitas gerak” dan mendefinisikannya sebagai hasil perkalian massa dan kecepatan benda.

p=m⋅vp = m \cdot vp=m⋅v

  • Descartes juga merumuskan hukum kekekalan momentum dalam sistem tertutup, tetapi tidak terlalu rinci dalam kasus tumbukan.

4. Isaac Newton dan Hukum Gerak (1687)

  • Isaac Newton (1642–1727) menyempurnakan konsep momentum dalam bukunya yang terkenal, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica.
    • Newton mendefinisikan momentum sebagai produk massa dan kecepatan.
    • Ia merumuskan hukum kedua Newton dalam bentuk momentum:

F=ΔpΔtF = \frac{\Delta p}{\Delta t}F=ΔtΔp​

Artinya, gaya (FFF) adalah laju perubahan momentum terhadap waktu.

  • Newton juga membuktikan hukum kekekalan momentum sebagai konsekuensi dari hukum aksi-reaksi (hukum ketiga Newton).

5. Abad ke-18 hingga Modern

  • Konsep momentum berkembang pesat, terutama dalam mekanika tumbukan (elastis dan tidak elastis).
  • Leonhard Euler dan Joseph-Louis Lagrange: Mengembangkan konsep momentum dalam kerangka mekanika analitik.
  • Albert Einstein (1905): Dalam teori relativitas, momentum klasik disempurnakan menjadi momentum relativistik:

p=m⋅v1−v2c2p = \frac{m \cdot v}{\sqrt{1 – \frac{v^2}{c^2}}}p=1−c2v2​

di mana ccc adalah kecepatan cahaya.


Kesimpulan

Dari pemikiran awal tentang impetus di dunia Islam hingga formulasi modern dalam fisika klasik dan relativitas, momentum telah menjadi salah satu konsep fundamental dalam fisika. Perannya tidak hanya terbatas pada benda-benda makroskopik tetapi juga mencakup partikel subatomik dalam fisika kuantum dan relativitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *