Georg Simon Ohm, ilmuwan yang terkenal dengan penemuannya tentang hubungan fundamental antara tegangan, arus, dan resistansi yang dikenal sebagai Hukum Ohm:
Kehidupan Awal
Georg Simon Ohm lahir pada 16 Maret 1789 di Erlangen, Bavaria, Jerman, dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Johann Wolfgang Ohm, adalah seorang pandai besi, tetapi memiliki pengetahuan luas tentang matematika dan sains. Ibunya, Maria Elizabeth Beck, meninggal ketika Ohm masih kecil.
Meskipun berasal dari keluarga dengan penghasilan terbatas, ayahnya memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anaknya di rumah. Georg Ohm dan adiknya, Martin Ohm (yang kelak menjadi matematikawan terkenal), dididik dalam bidang matematika dan fisika oleh ayah mereka.
Ohm kemudian masuk Universitas Erlangen pada usia 16 tahun. Namun, karena tekanan finansial, ia hanya belajar selama tiga semester sebelum harus keluar untuk membantu mendukung keluarganya.
Karier Awal dan Kesulitan
Setelah meninggalkan universitas, Ohm bekerja sebagai guru matematika di berbagai sekolah, termasuk di sebuah sekolah di Gottstadt, Swiss. Ia sering merasa kecewa karena posisi mengajarnya tidak terlalu dihargai dan tidak memberinya waktu untuk melakukan penelitian.
Namun, ia tidak menyerah pada minatnya terhadap sains. Di waktu luangnya, Ohm terus belajar dan melakukan eksperimen dalam fisika, khususnya tentang listrik.
Penelitiannya tentang Listrik
Pada awal abad ke-19, penemuan baterai Volta membuka jalan untuk penelitian tentang aliran listrik. Ohm menjadi sangat tertarik pada fenomena ini. Pada tahun 1820-an, ia mulai melakukan eksperimen menggunakan peralatan sederhana seperti kawat logam, baterai, dan galvanometer untuk mempelajari sifat-sifat aliran listrik.
Penelitiannya membawanya pada penemuan penting: hubungan matematis antara tegangan (V), arus (I), dan resistansi (R). Ia menyimpulkan bahwa:I=VRI = \frac{V}{R}I=RV
Penemuan ini kemudian dirumuskan sebagai Hukum Ohm.
Publikasi dan Penolakan Awal
Pada tahun 1827, Ohm menerbitkan buku berjudul “Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet” (artinya: “Rangkaian Galvanis, Ditinjau Secara Matematis”). Dalam buku ini, ia menjelaskan secara matematis hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi berdasarkan eksperimen yang ia lakukan.
Sayangnya, karya Ohm tidak segera mendapatkan pengakuan. Banyak ilmuwan pada masanya menganggap pendekatan matematisnya terlalu abstrak dan sulit dipahami. Hal ini menyebabkan Ohm kehilangan motivasi, dan ia bahkan berhenti melakukan penelitian untuk sementara waktu.
Pengakuan dan Keberhasilan
Meskipun awalnya diabaikan, karyanya mulai diakui pada tahun 1830-an, ketika para ilmuwan seperti Michael Faraday mulai menguji dan memverifikasi penemuan Ohm.
Pada tahun 1841, Royal Society of London memberikan penghargaan tertinggi, yaitu Medali Copley, kepada Ohm sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap ilmu kelistrikan. Penemuan Ohm akhirnya dianggap sebagai salah satu dasar utama teori kelistrikan.
Pada tahun 1849, Ohm diangkat menjadi profesor fisika eksperimental di Universitas Munich, sebuah posisi yang akhirnya memberinya stabilitas dan penghargaan yang pantas.
Akhir Hidup
Georg Simon Ohm meninggal pada 6 Juli 1854 di Munich, Jerman. Meskipun ia menghadapi banyak kesulitan dan penolakan selama hidupnya, warisannya bertahan dalam bentuk Hukum Ohm, yang menjadi dasar bagi semua penelitian dan aplikasi kelistrikan modern.
Sebagai penghormatan atas kontribusinya, satuan resistansi listrik diberi nama ohm (Ω), menjadikan namanya abadi dalam ilmu fisika dan teknik.
Warisan dan Dampak
- Satuan Resistansi: Pada 1881, Konferensi Internasional Kelistrikan menetapkan ohm sebagai satuan resistansi dalam Sistem Satuan Internasional (SI).
- Dasar Kelistrikan: Hukum Ohm menjadi dasar untuk memahami fenomena kelistrikan, mulai dari sirkuit sederhana hingga desain perangkat elektronik modern.
- Inspirasi Ilmuwan Lain: Penelitian Ohm membuka jalan bagi penemuan lainnya di bidang elektromagnetisme dan elektronika.
Kisah hidup Georg Simon Ohm adalah inspirasi bagi siapa pun yang menghadapi kesulitan dalam mengejar ilmu pengetahuan. Ketekunan dan dedikasinya terhadap sains meskipun menghadapi kritik dan keterbatasan membuktikan bahwa kontribusi besar sering kali memerlukan perjuangan besar.